TEMANGGUNG - Dusun Tegalrukem, Desa Campuranom, Kecamatan Bansari menggelar serangkaian acara untuk memeriahkan 10 Muharram dengan tema "Rukem Hambabar Seni Wewangi" yang dimulai sejak Rabu (17/7). Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Voli Dusun Tegalrukem ini dimulai dengan kegiatan Shalawatan dan Pengajian Akbar, serta Festival Kesenian pada tanggal 19-20 Juli. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh agama serta menampilkan kesenian lokal, termasuk kuda lumping.
Acara Shalawatan dan Pengajian Akbar dihadiri oleh Habib Ahmad Bafaqih dan Habib Bagir Al-Hadad, diiringi oleh grup Hadroh El Sambat dari Parakan. Ratusan pengunjung dari berbagai daerah di Temanggung dan sekitarnya hadir dalam acara ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan keagamaan tersebut.
Untuk memperluas jangkauan penonton, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui channel YouTube AL Productions, memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmati kemeriahan acara “Rukem Hambabar Seni Wewangi”.
Puncak acara berlangsung pada tanggal 19-20 Juli dengan Festival Kesenian yang menampilkan berbagai kesenian lokal. Sebagai tuan rumah, kesenian kuda lumping dari Panji Manunggal Luhur (Panjalu) dan Idakep Turonggo Lestari Budhoyo juga turut tampil, menggambarkan kekayaan budaya Dusun Tegalrukem itu sendiri. Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh PJ Bupati Temanggung, Drs. Hary Agung Prabowo, M.M, yang turut memeriahkan suasana.
Selain hiburan seni, acara ini juga menjadi ajang bagi UMKM lokal untuk berpartisipasi dan berjualan di sekitar lokasi acara. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha kecil menengah untuk mempromosikan produk mereka kepada pengunjung.
“Saya sebagai kepala dusun sangat senang. Pembuatan panggung yang biasanya memakan waktu 4-5 hari, kali ini selesai hanya dalam 2 hari berkat kekompakan para pemuda dan teman-teman KKN. Selama kegiatan berlangsung, semua berjalan lancar tanpa kendala. Semoga ke depannya kegiatan seperti ini bisa lebih baik lagi,” ungkap Hartoyo, selaku Kepala Dusun Tegalrukem.
Suksesnya acara "Rukem Hambabar Seni Wewangi" tidak hanya berhasil memeriahkan momen 10 Muharram, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebudayaan di tengah masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus melestarikan budaya lokal.*** (Admin Desa)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook